Curahlele, 31 Agustus 2023 - Menjelang berakhirnya Bulan Agustus sebagai Bulan bersejarah Republik Indonesia ini, masyarakat Desa Curahlele mengisinya dengan beberapa kegiatan menarik dan penuh makna. Di hari ke 31 Bulan Agustus ini, salah satu acara yang paling dinantikan adalah Lomba Panjat Pinang yang digelar setiap tahun dalam rangka memeriahkan HUT RI Ke 78. Acara yang dilaksanakan di areal Sungai Dusun Karang Pakem ini, disambut warga sekitar yang menyaksikan kegiatan ini dengan sorak gembira dan penuh semangat.  

Para peserta yang mengikuti kegiatan panjat pinang ini, diikuti oleh warga masyarakat seluruh Dusun Desa Curahlele. Kegiatan  ini berhasil menyedot perhatian masyarakat, tidak hanya warga Desa Curahlele, namun juga Desa tetangga, yakni desa Sukorejo Bangsalsari, Desa Gumelar, Desa Curahmalang dan bahkan masyarakat diluar desa tersebut. Karena Areal Sungai ini terletak dibahu jalan Provinsi yang menjadi jalan alternatif yang menghubungkan Kecamatan Rambipuji dengan Kecamatan Bangsalsari apabila Pemerintah Kabupaten Jember menggelar Kegiatan Besar seperti Tajemtra(Tanggul Jember) apabila terjadi kemacetan lalulintas.

Abdul Hamid Kepala Desa Curahlele, menuturkan, "menjelang penutupan bulan Agustus 2023 sebagai Bulan Proklamasi Kemerdekaan. Kami dan seluruh panitia HUT RI, melanjutkan kegiatan yang sudah menjadi rutinitas tahunan diisi dengan Lomba-lomba, termasuk Lomba Panjat pinang ini. Kami melihat warga sangat antusias dan penuh kegembiraan. Tidak hanya dirasakan oleh para peserta, namun juga masyarakat pada umumnya. Mudah-mudahan masyarakat senantiasa menjaga kekompakan dan terus terhibur dengan kegiatan ini."             

Didik Harianto, selaku Penanggungjawab Lomba Panjat Pinang, menyampaikan "kami senang dan bahagia melihat masyarakat semangat dalam kebersamaan. Ini merupakan perilaku yang mencerminkan nilai-nilai Kebhinnekaan yang ditandai semangat kebersamaan dalam persatuan. Masyarakat dari berbagai profesi semua berkumpul dengan penuh hangat dan gembira. Kegiatan Panjat pinang ini bagi kami tersirat makna kegotongroyongan. mereka yang menjadi peserta ini, jika hanya berusaha sendiri, maka tidak akan meraih puncak. Karena satu persatu akan jatuh sendiri. Jika kerjasama yang dibangunnya, maka akan tercapai impiannya. Termasuk dalam lomba Panjat Pinang ini yang memperebutkan hadiah utama Sepeda yang digantung di puncak pohon pinang dan dilumuri cairan pelicin (minyak/ oli). Mudah-mudahan masyarakat Desa Curahlele selain terhibur, juga tidak kalah pentingnya mereka dapat menjaga semangat gotong royong" ungkap Didik Harianto. (Red Muh. Nur)